Minggu, 18 Desember 2011

Liburanku…. Day 3


Celengan itu masih saja menatapku .Tatapannya kosong. Entah apa maksud yang tersirat dibalik tatapan itu. Lalu ku putar  posisi tubuhku ke arah cermin, kali ini cermin hanya diam dihadapanku. Tak ada senyuman seperti hari sebelumnya. Jarum jam terus berputar. Dan mentari seolah hanya menampakkan cahaya sesaat yang kemudian digantikan oleh rembulan.
Hari ini aku seperti air yang mengalir. Terserah arus mau membawanya kemana. Bersatu bersama sampah-sampah yang hanyut. Bergelut bersama ikan. Dan menghantam batu-batu besar.
Tidak berbaring, tidak jua berdiri.  Tidak diam, juga tidak bergerak.
Inilah liburanku di hari ketiga. Tidak melakukan apa-apa. Bukan tidak tau, atau tidak mau. Hanya melihat dan mendengar. Biarkan otak ini berfikir, biarkan hati ini merasa. Apa yang telah aku lakukan di hari kemarin? Apa yang sedang aku lakukan hari ini? Apa yang akan ku lakukan hari esok? Mungkinkah aku bisa melintasi pelangi dan menerjang awan untuk bisa memetik satu bintang di angkasa itu???????? Kemudian membungkusnya dalam sebuah kado dengan pita yang cantik, lalu ku persembahkan kepada kedua orang tuaku… Bagiku itu lebih dari sekedar mimpi yang hanya menemani di saat mata ini tertutup rapat ….
Tapi melihat hari ini,  aku yang hanya seperti patung yang bernafas, semua menjadi seperti sebuah khayalan. Yang timbul di kala mata terbuka lebar.
Hanya sebuah pembenaran. Malam ini bintang itu masih saja  memanggilku. Dan hujan turut hadir menemani percakapan antara aku dan bintang itu. Ya.. tadinya hujan memang turun,sekarang walau hujan sudah reda ,tentunya aku tak melihat pelangi yang akan menjembatani ku menuju angkasa itu. Malam dan pastinya gelap. Alasan yang cukup masuk akal menurutku kenapa aku tak juga beranjak dari tempat ini.
Tapi, bukan berarti besok pembenaran ini muncul lagi di hadapanku. Karena dengan keyakinanku, suatu saat nanti bintang itu akan petik dengan tanganku sendiri….


Minggu, 18 desember 2011 (22:22 wib)